Pages

Subscribe:

Rabu, 25 September 2013

Pengakuan Seorang Suami Untuk Istrinya …


Pengakuan ini di kutip langsung dari ceramah Ustadz Abu Ahmad Zaenal Abidin Lc, hafidzahulllah oleh aufanury di blog beliau. prolog oleh aufanury >> Dan saat ini, saya benar2 dibuat terharu dengan pengakuan yang beliau bacakan ini…Dengan sedikit editan kata, karena kurang jelasnya saya saat mendengar suara beliau yang mulai parau saat menyampaikan pengakuan ini, namun Insyaa Allah, tidak akan mengubah substansi yang ada. Maasyaa Allah…

Isi alih suara ke tulisan >>

:: Pengakuan Seorang Suami Untuk Istrinya ::

Aku rasa istriku adalah karunia terindah yang Allah berikan kepadaku

Saat di rumah, ia selalu berusaha memanjakanku

Kebutuhankupun selalu ia penuhi sebelum dirinya

Saat aku pergi meninggalkan rumah, tak ada gelisah atas anak-anak dan hartaku

Aku percaya, dia tidak akan menelantarkan mereka

Aku yakin dia akan menjaga kehormatan diri dan keluarganya

Saat aku di tempat kerja bahkan saat aku di luar kota, seringkali dia menelpon menanyakan keadaanku

Saat aku sakit, ia menjadi begitu prihatin atas keadaanku

Dan dengan panggilan sayang yang sering dia ucapkan, aku menjadi begitu bahagia

Aku rasakan, bahwa kehadiranku di dunia ini, keberadaanku di tengah-tengah mereka menjadi semakin berharga

Istriku juga akan sangat bahagia saat aneka masakan dan kue yang dibuatnya lahap kami nikmati

Ia juga begitu senang saat dapat berbagi dengan para tetangga

Ia selalu mendukung setiap kebaikan yang aku lakukan

Ia pun tak pernah membebaniku dengan segala macam tuntutan yang sulit untuk aku penuhi

Ia lebih tenang dan senang saat berkumpul bersama kami di dalam rumah daripada bekeliling di mall-mall atau tempat hiburan dan rekreasi

Bahkan saat kami kesulitan keuangan, ia tidak jarang harus menjual perhiasan yang dia pakai secara diam-diam

Menyadari segala kebaikan yang dipersembahkannya kepadaku, aku merasa sangat miskin kebaikan

Aku merasa berhutang budi begitu banyak terhadapnya

Sepertinya selama ini apa yang aku berikan sangat tidak sebanding dengan segenap kebaikan yang dia persembahkan

Dan aku menjadi semakin terharu saat menawarkan sedikit kemewahan, tapi ia menolak, dan lebih memilih hidup apa adanya

Saat aku memberi sesuatu yang membahagiakan, tak lupa ucapan terimakasih dan doa kebaikan mengalir di bibirnya

Dia semakin memacu semangatku untuk mengimbangi semua kebaikannya dengan mempersembahkan kebahagiaan untuknya

Anak-anakku begitu bahagia, saat berada di dekatnya

Kami merasa begitu sedih dan kehilangan, saat ia marah karena sikap atau perkataan kami yang tak berkenan di hatinya

Dan aku menjadi semakin terharu, saat dia mengatakan tak keberatan untuk mencarikannya istri kedua..

“Bagaimana mungkin aku membutuhkan wanita lain, kalau kamu adalah wanita terbaik yang aku miliki?”

Sejujurnya, ku akui, setelah Allah dan Rasul-Nya, ia adalah sumber kebahagiaan kami

Tapi saat aku mengakui dengan sejujurnya, akan hatiku kepadanya, ia hanya tertawa, dan menganggapku hanya rayuan belaka

Wahai sayangku, semoga Allah membalas semua kebaikanmu dengan surga-Nya yang terindah

Engkau adalah bidadari yang Allah karuniakan kepadaku di dunia

Diakhiri dengan suara parau nan mengharukan oleh Ustadz Abu Ahmad Zaenal Abidin, Lc. Dalam ceramah beliau yang berjudul Menjadi Bidadari Cantik Ala Islam.

Wahai saudariku para muslimah, para istri dan calon istri

Terlepas, siapakah sang istri dan suami dalam ungkapan di atas

Mari kita sedikit berkaca dan membuka mata

Betapa dalamnya ungkapan syukur sang suami atas kehadiran istri shalihah di dalam kehidupannya

Seorang istri yang senantiasa memperhatikan suami, menyiapkan kebutuhannya, membantu saat kesulitan, tak banyak menuntut hal yang memberatkan suami, senantiasa mendukung kebaikan yang dilakukan suaminya, menjaga harta dan kehormatannya dirinya…

Dan ini bukanlah cerita fiksi belaka

Ini adalah realita

Yang juga bisa kita wujudkan di rumah tangga kita, saat ini, atau suatu saat nanti… Insyaa Allah, semoga Allah memudahkan..

Dan lihatlah, betapa inginnya sang istri untuk membahagiakan suaminya,

Hingga dengan kerelaan hati, ia bersedia untuk mencari madu baginya…

Namun, tengoklah sang suami yang merasa cukup hanya dengan dirinya…

Karena keshalihan istrinya, mengalahkan rasa ingin untuk memadu istri dengan wanita lain…

Betapa hebatnya sang istri shalihah, dan betapa beruntungnya suami shalih yang bersanding dengannya

Hingga keshalihan sang istripun berbuah doa,

“Wahai sayangku, semoga Allah membalas semua kebaikanmu dengan surga-Nya yang terindah

Engkau adalah bidadari yang Allah karuniakan kepadaku di dunia”

Jika engkau adalah seorang istri,

Maka janganlah engkau sia-siakan kesempatan ini

Surga yang Alllah janjikan ada di depan mata

Berbekal kesabaran, ungkapan syukur, rasa terima kasih, dan senyuman yang Engkau layangan pada suamimu akan menjadi sumber kebahagiaan rumah tangga yang senatiasa dicari

Wujudkanlah mimpimu untuk menjadi istri shalihah penyejuk pandangan mata, serta bidadari yang akan menemani suamimu di surga-Nya kelak

Dan untuk engkau wahai para calon istri,

Bersabarlah,

Insyaa Allah kan ada saatnya

Engkau akan berpindah dari satu pintu surga ke pintu surga berikutnya

Pintu surga yang kini nyata di hadapanmu lewat baktimu pada orangtua,

Dan pintu surga melalui suamimu kelak yang akan datang menjemputmu…

Cukuplah, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi kabar gembira bagi kita, bahwa wanita mana saja yang meninggal dunia dalam keadaan suaminya ridha terhadapnya, maka surga adalah balasan terindah baginya….


https://www.facebook.com/HidupMuliaDenganSunnah

0 komentar:

Posting Komentar